Senin, 07 Februari 2011

Kita Tahu...

Kita sama - sama tahu. kemana kita akan berlabuh, karena tiada artinya jika kita menyerah pada takdir, lantas menyalahkannya. Tuhan memberi kita jalan. Dan kita menentukan, itulah keistimewaan manusia. Setelah kita bahagia dan melupakan Tuhan, Tuhan akan menunggu kita kembali padanya. kapan-pun itu.

Minggu, 06 Februari 2011

Malang...(Part 1)

25 Januari 2011 - 1 Februari 2011

Liburan kali ini sangat spesial. pertama adalah ini saat saya pertama kali berlibur bersama orang terkasih. Dini Aria Rinjani, ditambah keramaian karena teman-temannya dini juga ikut. maka rombongan kami berjumlah 12 orang.



Perjalanan selalu membawa teman, begitu pepatah bilang. bahkan lebih dari itu, perjalanan selalu membawa kenangan, dan pelajaran agar kita menjadi manusia yang lebih berkualitas.

Cerita dimulai saat saya berbohong tidak bisa ikut, Dini kecewa dan berusaha menjaga moodnya agar tidak rusak selama perjalanan. Yang membuat mood Dini rusak adalah karena sebelumnya saya bilang ke dia kalau sayapun akan berlibur ke kota Apel tersebut, dan berjanji akan bertemu disana. Tapi saya bilang bahwa saya tidak jadi kesana, hal itulah yang membuat mood dini rusak. Padahal diam2 saya sudah menyiapkan sedikit surprise untuknya. Saya sudah bersekongkol dengan seorang temannya agar merahasiakan kedatangan saya, dan memintanya untuk membelikan dulu tiket kereta.
Kemudian setelah berpamitan dengan kedua orangtua, saya berangkat dari Bogor ke menuju Stasiun Kota, dan melanjutkan dengan kereta tujuan Bekasi untuk turun di stasiun Pasar Senen, tempat kereta Matarmaja, berangkat. Jam 12.00 saya sampai. Ternyata rombongan dini dan teman2nya belum juga siap. Saya sengaja menghabiskan waktu dengan duduk dan makan di sekitar peron. Waktu terus berjalan, saya mendapat kabar dari temannya dini, jika teman2nya yang lain belum datang karena saling menunggu. Saya sempat cemas, karena kereta berangkat sekitar satu jam lagi. dan yang lain belum datang. Sampai akhirnya 30 menit sebelum kereta berangkat, mereka datang. Saya diam bersama Anty, teman Dini yang sudah berkomplot sebelumnya. Tidak ada yang tau perihal kedatangan saya, apalagi sampai saya ikut liburan

Rombongan menghampiri anty yang sebelumnya pergi menuju peron dengan alasan menjemput sahabatnya yang lain yang ingin ikut liburan. Setelah melihat ternyata orang itu adalah saya, sontak mereka menghujat saya, dan tidak henti2nya mencela dengan omongan yang saya sangat tahu berarti sebuah candaan. Dini hanya diam, dan tidak bisa berkata apa2. Saya merasa berhasil membuat sebuah surprise kepadanya,,,
 BERSAMBUNG...
Yang bisa saya petik adalah, Menunggu adalah pekerjaan paling menyebalkan di dunia ini. dan, Kadang kejutan kecil seperti kehadiran, dapat memberikan kebahagiaan untuk orang yang kita sayang.

(Next Chapter: Perjalanan Di Kereta Matarmaja, menuju Malang...)

Kamis, 03 Februari 2011











Sekumpulan koleksi foto. Tekhnik dasar dari seorang guru. Mohon komentarnya. trims

Peluk...

Cinta. adalah pertemuan, perpisahan dan potongan kain transparan.

Apa yang kita harapkan dari menjalin suatu hubungan, yang lebih mengerucut menjadi hubungan antara dua insan berbeda gender, atas dasar saling ketertarikan, menyatakan perasaan, menyambut atau menolaknya. Jawaban paling naif, klise, dan jujur adalah BAHAGIA.

Ya, hanya bahagia. indah tiada terperi bukan? semudah mengedipkan mata pada saat mengucapkannya, dan sesakit kehilangan orang yg dijemput maut saat menyadari bahwa perasaan itu ada.

Setiap orang berhak berperasaan, bahkan Orang bodohs sekalipun. Tom Hanks, dalam Forrest Gump pernah mengeluarkan sebuah quote paling indah yang pernah saya dengar, paling sederhana, dan paling menyeramkan dari arti sebuah cinta. "Saya memang orang bodoh, tapi saya tahu apa itu cinta".

Merasa tidak puas akan pasangan adalah hal yang lumrah. Bahkan hewan pun bertengkar jika ada masalah dengan pasangannya. Benar juga kita manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Kita akan mencari banyak hal di dunia yang luas ini, dan dalam hal ini, konteksnya adalah pasangan.

Inti rasa sayang pada orang lain adalah percaya. mempercayakan perasaan kita agar nyaman dititipkan pada orang yang kita percaya. Mencari kita pada diri orang lain. jadi sesungguhnya, orang yang tidak puas pada pasangannya, padahal sebelumnya dia menyatakan cinta dengan sepenuh hati, adalah orang yang menyalahkan orang lain padahal dia harusnya tahu, dialah yang berkekurangan.

Apapun alasannya, lebih baik jadi orang kalah, daripada menjadi orang yang pengecut. Terlebih menyalahkan keadaan. Kita yang membuat konsep, kita yang menjalani. jika terus menerus menyalahi keadaan, rasa-rasanya Tuhan pun akan marah, dan ini memang tidak adil.

Cintai pasangan esensi sebenarnya mencintai kekurangannya. Karena sungguh orang yang mencari kenyamanan pada orang lain padahal sudah berstatus, dengan kata lain adalah SELINGKUH, sungguh lebih rendah dari binatang. Jika memang manusia, yang diberi Tuhan akal dan hati, harusnya mampu bersikap lebih baik dari binatang!!!

Mungkin kita pernag jadi binatang. Tapi kita selalu mempunyai alasan untuk menjadi lebih kuat dan bangkit.

Jika kita berjalan dan suatu saat tersesat, kita tidak perlu takut. Karena jalan selalu punya persimpangan meski entah dimana. Jika tidak ada jalan lain, kita tidak perlu takut, karena kita selalu bisa berubah arah.

Lagu berjudul Peluk milik Dewi Lestari feat. Aqi Alexa menjadi backsound tulisan ini.


Gentleman itu bukan berbicara genderitas. Tapi keberanian akan pengungkapan kesalahan. Maka, siapapun yang bersalah itu tidak penting. Karena "Aku" dan "Kamu" sudah tiada lagi. Saat ini hanya ada "Kita". Satu bukan Dua. Maka ketika kita berpisah, kita tidak akan menjadi "Satu". Kita akan menjadi Kosong. Dan  memulai hidup baru.